APA ITU CHORD?
Chord adalah kumpulan nada/not yang membentuk suatu rangkaian. Fungsi chord itu sendiri ialah untuk mengiringi suatu melodi, baik melodi dari permainan gitar ataupun melodi yang keluar dari mulut orang ketika bernyanyi. Chord dasar yang banyak dipakai orang ketika memainkan gitar adalah chord mayor dan minor.
Berikut jenis-jenis chord dasar dalam gitar :
- Major Chord
- Minor Chord
- Augmented Chord
- Diminished Chord
Adapun rumus chord seperti :
- Opertone Chord Major dan Minor
- Undertone Chord Major dan Minor
Yuk Mengenal Akord dalam Musik
Di dalam dunia musik kalian akan sering menemui akord. Ia menjadi bagian tidak terpisahkan dari sebuah komposisi musik yang dimainkan. Apa yang dimaksud dengan akord? Apakah ada jenis-jenisnya dan lain-lain?
Bagi kamu yang sedang mendalami musik ada baiknya kamu simak artikel ini. Semoga setelah membacanya, motivasi dan pengetahuan kamu mengenai musik akan bertambah.
Let’s check it out!
Pengertian Akord
Akord adalah susunan nada yang terdiri dari tiga buah nada atau lebih dan dimainkan bersamaan. Karena tersusun dari tiga nada maka bisa juga disebut sebagai triad atau triad chord. Istilah triad diambil dari “tri” yang berarti “tiga”.
Nada yang menyusun akord biasanya terdiri dari nada ke I-III-V (1-3-5) dari sebuah tangga nada. Misalnya kalian ingin memainkan C mayor maka kamu ingat dulu tangga nada C mayor yang terdiri dari C-D-E-F-G-A-B.
Nada ke I adalah C, nada ke III adalah E, dan nada ke V adalah G. Lalu kamu tekan ketiga nada tersebut bersamaan maka kalian akan mendapatkan C mayor.
Jadi inti pembuat sebuah akord terdiri dari nada pokok atau akarnya yang disebut root, nada ke tiga atau terts (3rd) dan nada ke lima atau kuint (5th).
Itu hanyalah dasarnya saja, bagian berikutnya akan dijelaskan lebih jauh lagi.
Jenis-Jenis Akord
Akord terbagi menjadi beberapa jenis yaitu mayor, minor, augmented, dan diminished.
Akord mayor
Akord mayor adalah susunan nada yang memiliki interval antar nada 3 M (Mayor) dan 3 m (minor). Dengan kata lain memiliki interval nada atau jarak antar nada yang berjarak 2 – 1 1/2 (dua – satu setengah).
Contohnya adalah akord C mayor, maka nada yang dimainkan secara bersamaan adalah C-E-G.
Bila kamu ingin memainkan nada D mayor maka kamu ingat lagi susunan tangga nada yang terdiri dari D-E-F-G-A-B-C lalu kamu tengok lagi prinsip interval 2- 1 1/2.
Dari situ kamu bisa mendapatkan akord D mayor yaitu D-F#-A. Karena jarak dari D ke E adalah satu, dari E ke F# juga satu maka dijumlahkan menjadi dua (D-F#) dan jarak dari F# ke A adalah 1 1/2.
Prinsip ini berlaku juga untuk semua bentuk akord mayor yang lain. Maka kamu bisa mendapatkan triad chord mayor lainnya seperti di bawah ini:
- E mayor : E-G#-B
- F mayor : F-A-C
- G mayor : G-B-D
- A mayor : A-C#-E
- B mayor : B-D#-F#
Akord Minor
Akord minor adalah triad yang susunan nada ke atas terdiri dari 3 m (minor) dan 3 M (mayor) dan memiliki interval nada 1 1/2 – 2.
Contohnya kamu ingin memainkan Cm (minor) maka kamu menekan nada C-Es (D#)-G. Karena jarak dari C ke D adalah satu, sedangkan C ke D# atau Es adalah satu setengah, dan jarak dari Es ke G adalah dua.
Jika menggunakan patokan tangga nada diatonis mayor dengan sebutan angka 1-3-5 maka nada ke tiga turun setengah laras.
Sehingga dengan rumusan ini kamu bisa menerapkannya di akord minor lain, misalnya kamu ingin mencari Em, maka kamu akan mendapatkannya dengan bentuk:
- E minor : E-G-B,
- F minor : F-Ab (G#)-C
- G minor : G-Bb (A#)-D, dan seterusnya
Akord Diminished
Akord augmented terbentuk dari susunan triad dari bawah ke atas 3 m (minor) dan 3 m (minor).
Bila menggunakan patokan tangga nada diatonis mayor dengan bahasa 1-3-5 maka nada ke tiga dan ke lima turun setengah laras.
Sebagai contoh kita ambil C mayor yang terdiri dari susunan triad C-E-G. Bila di transformasikan menjadi Cdim (diminished) maka triad yang digunakan adalah C-Eb (D#)-Gb (A#).
Contoh lain bila kamu ingin mencari bentuk Ddim maka tinggal kamu terapkah prinsip ini sehingga bentuk Ddim adalah D-F-Ab (G#). Kamu bisa terapkan rumusan ini pada bentuk akord lainnya dari berbagai nada root yang kamu inginkan.
Akord Augmented
Akor Augmented terbentuk dari susunan triad ke atas 3 M (Mayor) dan 3 M (Mayor).
Dengan kata lain bila menggunakah bahasa atau sebutan angka 1-3-5 maka pada nada ke lima naik setengah laras.
Sama seperti sebelumnya misalnya kamu ingin mencari C aug maka kamu bisa berpatokan pada triad C mayor yang terdiri dari C-E-G, maka C aug adalah C-E-G#.
Bila diterapkan pada nada root lainnya kamu bisa mendapatkan:
- D aug : D-F#-A#
- E aug : E-G#-C
- G aug : G-B-D#, dan seterusnya
Kualitas dan Tingkatan Akord
Setiap akord memiliki kualitas dan tingkatannya masing-masing. Kita bahas dari kualitasnya masing-masing seperti di bawah ini dengan menggunakan tangga nada mayor.
- Akord I, IV, dan V memiliki kualitas mayor
- II, III, dan VI memiliki kualitas minor
- VII memiliki kualitas diminished
Sedangkan bila menggunakan tangga nada minor maka kamu akan mendapatkan:
- Akord V dan VI memiliki kualitas mayor
- I dan IV memiliki kualitas minor,
- II dan VII memiliki kualitas diminished
- III memiliki kualitas augmented
Selain memiliki kualitas, masing-masing akord sesuai posisinya memiliki tingkatan masing-masing. Disni kita tetap menggunakan contoh tangga nada C mayor ya agar mudah mempelajarinya. Maka kamu akan mendapatkan kualitas akor seperti di bawah ini:
- Akord I atau C mayor yang terdiri dari triad C-E-G disebut Tonika memiliki kualitas mayor
- II atau D minor yang terdiri dari triad D-F-A disebut sebagai Supertonik yang memiliki kualitas minor
- III atau E minor yang memiliki triad E-G-B disebut sebagai Median, memiliki kualitas minor
- IV atau F mayor yang terbentuk dari F-A-C disebut sebagai Sub Dominan memiliki kualitas mayor
- V atau G mayor yang terbentuk dari G-B-D memiliki kualitas mayor disebut sebagai Dominan
- VI atau A minor yang terbentuk dari triad A-C-E memiliki kualitas minor disebut sebagai Sub Dominan
- VII atau B diminished yang terbentuk dari B-D-F memiliki kualitas diminished dan disebut sebagai Leadingtone
Dengan menggunakan prinsip ini maka kamu bisa menerapkannya di berbagai tangga nada yang berbeda dari berbagai root.
Misalnya root yang kamu mainkan adalah Do=D maka yang menjadi Tonika adalah D, yang menjadi Sub Dominan adalah G, yang menjadi Dominan adalah A.
Dengan prinsip yang sama kamu bisa menemukan fungsi lain dari berbagai macam tangga nada dari nada root yang berbeda.
Demikian pembahasan singkat mengenai akord kali ini. Semoga menambah pengetahuan kamu ya! Tetap semangat belajar!
Komentar
Posting Komentar